Rabu, 05 November 2014

aku,kau dan hujan

Aku benci hujan karena aku benci tangisan,hujan tanda duka setidaknya itu untukku,mereka pergi dan hilang kala hujan mengguyur.
- Orizuka

Aku suka hujan karena setelah hujan kan muncul pelangi yang indah dan membuatku tak ingin berpaling menatap keindahannya.
-Orion

20 Desember 2007
  Malam itu udara begitu dingin menusuk sampai kedalam kulit,dinginnya udara serupa dengan dingin yang kurasakan dihati,semua berubah saat mereka berpisah tak ada lagi rasa hangat di rumah ini,semua kini terasa begitu dingin dan sepi,apa cinta akan berakhir seperti ini?dimana kata- kata manis yang terucap?dimana janji suci yang di ikrarkan? Apa semua berubah menjadi sebuah kebencian mendalam dan sebuah penghianatan? Aku tak tahu apa jawabannya yang aku tahu mereka pergi,pergi begitu saja saat hujan mengguyur bumi dan meninggalkanku sendiri,tanpa sedikitpun peduli dengan keadaanku. Sesungguhnya aku takut,aku takut sendiri,rasanya aku ingin lari dari kenyataan ini. Mulai saat ini aku benci hujan yang merenggut kebahagiaan,kala ikrar suci di patahkan dan janji manis diingkari.-Orizuka


20 Desember 2012
 Hujan lagi-lagi hujan mengguyur kediamanku,menemaniku kala sepi sendiri yang setiap hari kuhadapi,bahkan hujan pula yang menemani tangisku dan mengembangkan senyumku.Mama pergi kala hujan datang dan bayangnya kembali dalam mimpiku kala pelangi menampakkan gradasi warna nan indah.Aku suka hujan karna setelahnya mama hadir kembali dalam hidupku.-Orion

12 Januari 2014
 Orion mengendarai motor dengan kecepatan tinggi membelah kemacetan kota yg cukup menguras kesabaran dan waktu.Hari itu cuaca sedikit tak bersahabat karna awan kelabu menutupi sinar matahari membuat orang-orang tak bersemangat menjalani harinya namun tidak dengan Orion senyum tak pernah lepas dari wajahnya menantikan hujan berhenti dan berganti pelangi. Sementara itu sejak pagi tak sedikitpun senyum terpancar di wajah Orizuka,justru yang terlihat adalah wajah muram tak bersemangat.
"Ri,muka kamu kenapa?"tanya Azalea
"Gak papa kok Le. Cuma kamu kan tahu aku benci hujan"jawab Orizuka
"Kamu aneh deh Ri,masa benci sama hujan"kata Azalea sambil menggeleng-gelengkan kepala
"Udah ah gak usah di bahas,yuk kita ke kelas nanti Pak Arman keburu dateng dan kita dihukum"ajak Orizuka
"Yaudah ayo cepet"jawab Azalea
Tepat pukul 12 siang kelas berakhir dan para murid SMU Pertiwi berhamburan keluar kelas.
"Ri,temenin aku yuk"Ajak Azalea
"Kemana?"tanya Orizuka
"Ketemu Azzart"jawab Azalea
"Ooh ketemu pacar kamu,tapikan ini hari Sabtu Le,biasanya di daerah SMU Perwira ada tawuran,emang kamu gak takut?" Tanya Orizuka
"Enggak dong kan ada Azzart dia pasti ngelindungin aku"jawab Azalea
"Trus nasib aku gimana?" Tanya Orizuka
"Ya kan nanti banyak murid Perwira pasti mereka ngelindungin kita kok,kamu tenang aja"kata Azalea meyakinkan.
 Setelah Azalea berhasil meyakinkan Orizuka akhirnya mereka pergi menuju sebuah kafe di dekat SMU Perwira tempat biasa Azalea dan Azzart bertemu.15 menit menunggu namun Azzart belum juga menampakkan wajahnya.
"Le,mau kemana??"tanya Orizuka
"Ke SMU Perwira"jawab Azalea
"Eh ngapain?" Tanya Orizuka
"Nyamperin Azzart,perasaanku gak enak Ri"jawab Azalea
"Yaudah aku temenin"kata Orizuka
"Tapi kan diluar mendung Ri bukannya kamu benci hujan?"sanggah Azalea
"Gak papa belum hujan juga kok"jawab Orizuka
 Mereka berdua pun akhirnya berjalan menuju SMU Perwira yg terletak diujung jalan ini.Dari kejauhan tampak para pria tengah terlibat perkelahian membuat suasana menjadi ribut dan tak terkendali.
"Lea awaaas" teriak Azzart kemudian memeluk Azalea
"Lea Azzart"teriak Orizuka saat melihat kedua sahabatnya bersimpuh darah kemudian Orizuka berlari ke arah sahabatnya,saat itu pula hujan turun mengguyur tubuh mereka.
"Le lea bangun le bangun"
"Azzart bangun Azzart"
Tiba-tiba datang seorang pria bersama beberapa orang berpakaian putih dengan sirine yang mengiringi.
"Mereka,biar petugas aja yang urus dan kamu ayo ikut saya baju kamu basah nanti kamu sakit"ajak pria itu
Namun Orizuka tak juga bergeming ia masih bersimpuh di atas panasnya aspal dan guyuran hujan.
"Ayo cepat nanti pelajar yg tawuran keburu datang lagi" ajak pria itu
aakhirnya Orizuka pun mengikuti intrupsi pria itu.Setelah beberapa menit perjalanan mereka tiba di sebuah rumah mewah dengan aksen minimalis.
"Ini ganti bajumu"suruh pria itu sambil melemparkan sebuah handuk dan kemeja beserta sebuah rok mini dengan aksen klasik tahun 90an
"Makasih ya"kata Orizuka kemudian beranjak menuju kamar mandi yg terletak di sudut rumah,beberapa menit kemudian Orizuka keluar dengan pakaian yang kering dan tampak sedikit kebesaran.
"Ini buat kamu"kata pria itu sambil menyodorkan cangkir berisi coklat panas.
"Makasih ya,baju ini nanti aku kembalikan setelah ducuci"kata Orizuka
"Sama-sama masalah baju itu bebas mau kamu kembaliin kapan aja saya Orion kamu??"tanya Orion
"Aku Orizuka,tapi nanti yang punya baju ini mau pakai gimana?"tanya Orizuka
"Yang punya baju ini sudah pergi 2 tahun lalu"jawab Orion
"Maaf aku gak maksud"kata Orizuka
"Eh hujannya udah reda ikut saya yuk"ajak Orion dan Orizuka pun mengangguk kemudian mengikuti langkah Orion.
"Hay ma,mama apa kabar? Aku mau ngenalin ini Orizuka temannya Lea dan Azzart. Ma,Azzart dan Lea sekarang di rumah sakit mereka luka-luka. Maafin aku ya ma gak bisa jaga kedua sahabatku itu"kata Orion sedangkan Orizuka menatap penuh tanya ke arah Orion
"Kenapa?ada yang aneh??"tanya Orion setelah menyadari tatapan aneh Orizuka
"Iya,kok kamu ngomong sama pelangi?"tanya Orizuka
"Oh itu,dulu mama selalu bilang kalau dia suka pelangi dan 2 tahun lalu mama pergi untuk selamanya saat hujan turun dan bayangnya hadir di mimpi saya saat pelangi terlukis"jelas Orion
"Apa kamu benci hujan?" Tanya Orizuka
"Tidak,karna tidak ada alasan untuk membenci hujan"jawab Orion
"Tapi saat hujan hadir saat itu pula mamamu pergi,apa itu bukan alasan?" Tanya Orizuka
"Yaah mungkin itu bisa jadi alasan yang bagus sekaligus bodoh,jika hujan bisa memilih mungkin dia tidak akan mau hadir disaat suasana duka,tapi dia gak bisa kan" tutur Orion
"Memangnya kenapa kamu bertanya seperti itu? Apa kamu benci hujan?" Sambung Orion
Namun Orizuka tak menjawabnya malah justru tersenyum sinis menanggapi pertanyaan Orion
"Gak usah dijawab Ri,lebih baik kita ke rumah sakit lagi pula hujan sudah reda"ajak Orion kemudian beranjak menuju garasi rumah mewahnya
"Kamu sudah bawa baju buat Azzart?"tanya Orizuka
"Oh iya hampir saja lupa,tunggu sebentar ya saya siapin dulu"jawab Orion
"Iya,nanti sebelum ke rumah sakit kita mampir ke rumah Lea dulu ya ambil baju ganti buat Lea"pinta Orizuka
"Iya tenang aja"kata Orion
 Setibanya di rumah sakit Orizuka dan Orion segera menemui resepsionist untuk menanyakan kamar rawat Azzart dan Azalea.
"Mba,kamar rawat atas nama Azzart dan Azalea ada di mana ya?"tanya Orion
"Sebentar saya cek dulu,mereka masih ada di ICU"
"Terimakasih "kata Orion ramah kemudian berjalan menuju ruang ICU yang terdapat di sudut rumah sakit,di depan kamar itu tampak seorang lelaki dengah duduk dengan air muka tegang dan gelisah.
"Kak Zelo"panggil Orion
"Orion"jawab Zelo
"Lah kakak kok ada disini bukannya di Singapur?" Tanya Orion
"Iya,saya baru sampe tadi siang terus mang Ujang kasih kabar kalo Lea di rawat akhirnya saya langsung kesini"Jelas Zelo
"Maaf ya kak saya gak bisa jagain Lea" mohon Orion
"Bukan salah kamu kok mungkin ini emang jalan tuhan biar saya lebih perhatian sama Lea"tutur Zelo
"Oh iya kak ini Orizuka sahabatnya Lea"kata Orion
"Oh hay Ri saya Zelo kakaknya Lea"kata Zelo memperkenalkan
"Hay kak"jawab Orizuka
"Rion saya mau bicara empat mata sama kamu" pinta Zelo
"Yaudah kak kita bicara di kantin aja"jawab Orion
"Ri kamu tunggu disini dulu ya"lanjut Orion dijawab anggukkan oleh Orizuka

Di kantin
"Rion,saya pikir lebih baik Lea ikut saya tinggal di Singapur supaya saya bisa leluasa memantau dan memperhatikan dia"kata Zelo memulai pembicaraan
"Tapi kak bagaimana dengan sekolah Lea?"tanya Orion
"Dia bisa homeschooling baru setelah lulus dia kuliah di kampus umum,maaf bukannya saya gak percaya sama kamu tapi saya hanya ingin lebih dekat dengan Lea"jawab Zelo
"Gak papa kok kak,saya pikir ada baiknya juga dia tinggal di Singapur karna akhir-akhir ini Lea sering mengeluhkan sakit kepala sama seperti 4 tahun lalu"tutur Orion
"Iya saya tahu penyakit Lea memang semakin parah apalagi setelah kecelakaan tadi pasti dia akan lebih sering merasakan sakit"jelas Zelo
"Kalau memang itu yang terbaik pasti saya dukung kak"kata Orion
"Terimakasih selama ini kamu sudah menggantikan posisi saya sebagai penopang Lea"kata Zelo
"Gak masalah kak,Lea udah saya anggap adik sendiri apa lagi dulu mama pesan agar saya jaga Lea sampai kapanpun"tutur Orion
"Saya berterimakasih sekali sama keluargamu dulu papamu yang selamatkan papa saya dengan mengorbankan nyawanya lalu mamamu yang mau merawat saya dan Lea setelah orang tua kami meninggal,lalu sekarang kamu jaga Lea saat saya gak bisa ada untuk dia,saya sangat berterimakasih,saya gak tau apa Lea dapat bertahan dengan penyakitnya karna saya pikir lebih baik tuhan ambil dia supaya dia tidak merasakan sakit lagi"tutur Zelo
"Saya hanya menjalankan wasiat dari mama karna mama bilang setelah papa meninggalkan kami orang tua kalianlah yang menopang hidup kami,jadi saya pikir sudah sebaiknya kami balas budi baik kalian dengan saya menjaga Lea saat kakak pergi"jawab Orion
"Sebaiknya kita kembali kasihan temanmu menunggu sendirian"ajak Zelo
Kemudian mereka berdua kembali ketempat Azalea dan Azzart di rawat.
Beberapa menit kemudian seorang bertubuh tambun keluar dari ruang ICU dengan air muka tegang.
"Siapa keluarganya disini?"tanya dokter itu
"Saya kakaknya dok"jawab Zelo
"Bisa ikut saya ke ruangan ada beberapa hal yang harus saya jelaskan mengenai kondisi pasien"jelas dokter itu
"Dok,apakah pasien sudah bisa di temui?"tanya Orizuka
"Pasien sudah bisa di temui namun hanya satu orang yang boleh masuk"jawab dokter tersebut
Dokter diikuti Zelo pun mulai menjauh hingga yang terlihat hanya siluet tubuh mereka.
"Ri kamu masuk duluan aja nanti gantian saya mau ke kamar Azzart dulu"kata Orion
"Baiklah"jawab Orizuka
Akhirnya Orizuka dan Orion pun masuk keruangan berbeda

Kamar Azalea
"Hai Le,luka kamu gimana?"tanya Orizuka
"Ini?gak papa kok Ri"jawab Azalea dengan suara rendah
"Kamu sendiri?"tanya Azalea
"Enggak kok tadi aku datang sama Orion dan ada Kak Zelo lagi menemui dokter"jawab Orizuka
"Kamu kenal Orion dan Kak Zelo?darimana?"tanya Azalea
"Oh itu tadi saat kamu dan Azzart terluka dia yang panggil ambulan kalau kak Zelo tadi Orion yang memperkenalkannya sama aku"jawab Orizuka

Satu minggu kemudian
"Zart,kok kamu belum sadar juga sih?"tanya Orion
"Kamu itu bikin saya merasa bersalah sama om dan tante karna saya tidak bisa jaga anak semata wayangnya"sambung Orion
"Rion"panggil Azzart
"Zart kamu sudah sadar?saya panggil dokter dulu ya"jawab Orion
"Tidak usah,mama dan papa sudah jemput saya tolong kamu jaga Lea untuk saya,saya akan pergi dan terima kasih atas semuanya,saya pergi dulu"kata Azzart kemudian tubuhnya melunglai dan akhirnya terbujur kaku di ruangan serba putih itu
"AZZART KENAPA KAMU PERGI JUGA KENAPA"Teriak Orion
"Ma,sekarang hujan turun ma,membawa Azzart ke tempat keabadian bersama mama,papa,om Azka dan tante Anya apa kalian akan kembali lagi saat hujan ini berhenti?"tanya Orion
"Orion kamu kenapa?"tanya Orizuka
"Azzart Ri,Azzart meninggal Ri"jawab Orion
"Azzart meninggal?hujan bawa Azzart pergi?"tanya Orizuka
"Bukan hujan yang bawa dia tapi orangtuanya yang menjemput dia"jawab Orion
"Lalu bagaimana dengan Azalea apa kita harus beritahu dia?"tanya Orizuka masih terisak
"Jangan Ri,tolong rahasiakan ini dari Lea,jika Lea bertanya jawab saja kalau Azzart dipindahkan ke Jepang"jawab Orion

Beberapa hari kemudian
"Senangnya akhirnya kamu bisa pulang"teriak Orizuka
"Iya aku juga senang apa lagi kak Zelo menemani aku"jawab Azalea
Di sambut senyuman oleh Zelo yang berada di kursi depan mereka.
"Mang,kita mau kemana?kok lurus?"tanya Orizuka
"Le,memang kamu belum memberitahu Orizuka?"tanya Zelo
"Maaf ya Ri aku tidak bisa ada disisimu lagi karena aku akan pindah ke Singapur untuk tinggal bersama kak Zelo disana"jelas Azalea disertai rintikan air hujan yang mengguyur kota metropolitan ini
"Ri kamu pergi tinggalin aku juga?lagi-lagi hujan membawa pergi kebahagiaanku"tangis Orizuka
"Maaf Ri"jawab Azalea menahan tangis

Sehari sebelumnya
"Kamu sudah tau kan kalau aku akan pindah ke Singapur?"tanya Azalea
"Iya saya tahu kemarin saat kamu kritis kak Zelo sudah bicara sama saya"jawab Orion
"Aku mau minta tolong sama kamu,nanti setelah aku pergi tolong kamu jaga dan temani Orizuka apa kamu mau?"tanya Azalea
"Tentu saja saya akan penuhi permintaan kamu Le,tapi kamu harus janji akan baik-baik saja disana"jawab Orion
"Satu lagi,Orizuka benci hujan karena menurut dia hujan membawa pergi seluruh kebahagiaan yang dia miliki,jadi aku harap kamu bisa buat dia menyukai hujan seperti kamu menyukainya"pinta Azalea
"Kalau yang satu ini saya tidak bisa janji tapi saya akan usahakan"jawab Orion
"Terimakasih Rion"kata Azalea tulus
"Untuk apa?"tanya Orion
"Semuanya"jawab Azalea kemudian memeluk Orion

Normal
Di Bandara
"Ri kamu baik-baik ya disini,aku pergi dulu"pamit Azalea
"Iya Le,kamu juga baik-baik ya disana"jawab Orizuka
"Orion aku pergi,tolong jaga Orizuka buat aku"pamit Azalea pada Orion kemudian mereka berpelukan
"Pasti saya akan jaga dia"jawab Orion

Beberapa bulan kemudian
"Ri,gimana??"tanya Orion
"Aku lulus,kamu?"jawab Orizuka
"Saya juga lulus"tutur Orion
"Kamu mau lanjut kemana?"tanya Orizuka
"Entahlah belum kepikiran,kamu sendiri?" Tanya Orion
"Aku?mungkin ikut SNMPTN kalau tidak lulus aku belum ada rencana"jawab Orizuka
"Ri,saya mau tanya sesuatu,apa boleh?"tanya Orion
"Tentu saja"jawab Orizuka sambil mengalihkan pandangan ke Orion
"Apa kamu benci hujan?"tanya Orion
"Kamu tahu dari mana tentang ini?"tanya Orizuka
"Saya butuh jawaban Ri,bukan pertanyaan"jawab Orion
"Aku memang benci hujan,apa itu jawaban yang kamu tunggu?"tanya Orizuka
"Kenapa kamu benci hujan?apa karena alasan yang pernah kamu katakan pada saya?"tanya Orion
"Iya alasan aku membenci hujan karena hujan membawa pergi semua kebahagiaan yang aku miliki,mungkin alasan ini bodoh dimatamu tapi inilah yang terjadi"jawab Orizuka
"Saya akan buat kamu menyukai hujan Ri,saya janji"tutur Orion
"Tidak mungkin kamu bisa mengubah presepsiku tentang hujan karena presepsi ini sudah tertanam selama 7 tahun"jawab Orizuka
"Saya akan coba,jika saya bisa nenyukai hujan kenapa kamu tidak"kata Orion meyakinkan
"Aku tidak berharap banyak,ayo kita pulang langit mulai mendung"ajak Orizuka
"Kita tunggu hujan,lalu kita main hujan bagaimana?"tanya Orion
"Tidak aku tidak mau"tolak Orizuka
"Apa yang kamu takutkan?apa kamu takut saya pergi saat hujan turun nanti?"tanya Orion
"Kamu tahu jawabannya"jawab Orizuka
"Kamu tenang saja saya tidak akan pergi saat hujan turun nanti"kata Orion meyakinkan
"Kamu bisa jamin itu?"tanya Orizuka
"Mungkin tidak tapi saya yakin kamu akan menyukai hujan"jawab Orion
"Oke kali ini aku akan coba tapi jika nanti kamu pergi aku akan membenci hujan untuk selamanya"tutur Orizuka
"Percaya sama saya Ri"kata Orion kemudian menggenggam tangan Orizuka
 Tak berselang lama kemudian hujan turun membasahi bumi bersama dua insan dalam romantisme cinta dalam balutan senja romantis.Mereka berlari kesana kemari saling berkejaran layaknya video musik bollywood,senyum itu merekah layaknya bunga mawar yang sedang mekar dan suara gelak tawa saling bersahutan di antara riuhnya gemericik hujan.
"Terimakasih ya"ungkap Orizuka
"Untuk apa?"tanya Orion
"Semuanya"jawab Orizuka
"Sama-sama,saya suka lihat kamu tersenyum"kata Orion
Blush seketika pipi Orizuka memanas menampilkan warna pink layaknya blush on yang terpoles di pipi tirus miliknya,segera tangannya menutup rona merah yang terlukis dipipinya.
"Saya sudah kabulkan keinginan terakhir Azalea"batin Orion
"Kamu melamun?"tanya Orizuka
"Tidak,saya tidak melamun,ayo kita berteduh hujan mulai deras"jawab Orion di jawab anggukan oleh Orizuka,yang kemudian mengikuti langkah panjang Orion menuju sebuah gazebo yang berada di sebrang jalan.
"Kamu suka hujan?"tanya Orion
"Belum"jawab Orizuka
"Setidaknya kamu sudah tidak nembencinya kan?"tanya Orion
"Begitulah"jawab Orizuka
Ketika mereka tengah asik berbincang sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi membelah rintikan hujan yang begitu deras hingga jarak pandang sang pengemudi menjadi lebih terbatas.
"Percayalah hujan itu anugrah bukan musibah"tutur Orion kemudian sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menabrak tubuk kekarnya hingga terlempar cukup jauh dari tempat semula.
"ORION.... ORION JANGAN TINGGALKAN AKU"teriak Orizuka sambil memeluk tubuh Orion yang sudah bersimpuh darah
"Sa-ya per-gi Ri,ja-ga di-ri-mu ba-ik-ba-ik"kata Orion kemudian tubuhnya melunglai di atas panasnya aspal.

Hari pemakaman Orion
"Kamu bohong,kamu jahat sama aku"ucap Orizuka
"Kamu bilang tidak akan pergi,kamu bilang hujan tidak akan bawa kamu pergi,kamu bohong Orion aku benci kamu"isak Orizuka
Hujan kembali mengguyur tubuh Orizuka yang masih bersimpuh dipinggir makam Orion dengan derai air mata yang berjatuhan di pusara Orion.
"Apa kamu akan hadir lagi saat pelangi terlukis?"tanya Orizuka
"Aku harap kamu akan hadir lagi meskipun hanya dalam mimpiku"sambung Orizuka
"Rion aku harap kamu benar bukan hujan yang membawa pergi seluruh kebahagiaanku,aku akan coba untuk tidak membenci hujan karna kebahagiaan yang kamu berikan saat hujan turun,aku pergi Rion ku harap kamu tetap menjagaku dari surga"tutur Orizuka kemudian mencium nisan Orion dan beranjak pergi meninggalkan pusara Orion.

Tamat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar